Sumber: freepik.com/@peoplecreations
Ketika melihat si Kecil berulah atau bersikap buruk, pastinya orang tua spontan memarahi anak hingga muncul respon membentak kepada anak. Membentak atau berteriak kepada anak merupakan hal yg bisa menunjukkan superioritas dan menarik perhatian agar anak mendengarkan ucapan kita. Namun, tahu nggak Mom, bahwa terlalu sering membentak anak punya dampak negatif terhadap perkembangannya?
Bentakan merupakan gelombang suara yang bahkan disertai oleh gelombang emosi oleh otak kiri dan akan berkolaborasi memunculkan gelombang baru dengan efek negatif. Hal ini akan akan memberikan efek destruktif pada sel-sel otak, terutama pada anak yang dibentak.
Kerusakan pada sel-sel otak
Jantung akan melemah
Anak akan memiliki sifat pemarah dan egois
Anak merasa tidak disayang dan merasa dirinya tidak berharga
Konsentrasi menurun
Muncul rasa depresi dan kecemasan pada anak
Mempunyai perilaku minder dan takut mencoba hal-hal baru
Kecenderungan menarik diri dari orangtua dan akan mudah terpengaruh oleh lingkungan luar
Memiliki sifat keras kepala, penantang, dan suka membantah orang tua
Memiliki kepribadian yang tertutup/ introvert
Perlu diingat bahwa anak akan meniru setiap kata-kata yang dikeluarkan oleh orangtua kepadanya
Saat marah kepada anak, segera ubah posisi tubuh. Misal, marah ketika sedang berdiri, maka segera ubah menjadi duduk. Karena hal ini akan menurunkan ketegangan emosi.
Menghindar sejenak dari anak ketika emosi sedang meluap
Ingatlah, perilaku anak di masa depan merupakan hasil didikan dan bimbingan dari orangtua.
Tarik napas dan hembuskan secara perlahan, akan membuat dada yang sesak menjadi terasa longgar.